Sunday, 10 June 2012

DITEMUKAN UNSUR BUATAN TERBERAT

Gabungan peneliti AS dan Russia berhasil membuat unsur baru dengan nomor atom 118. Meski hanya bertahan dalam hitungan milidetik, ini merupakan unsur terberat dan unsur gas mulai pertama yang berhasil dibuat para ilmuwan di laboratorium.

Para ilmuwan mengatakan mereka berhasil meleburkan atom Kalsium dengan atom unsur buatan Californium untuk membuat sebuah atom dengan jumlah proton 118 di intinya. Dengan jumlah proton 118, unsur tersebut memiliki sifat sejenis dengan Helium, Neon, dan Radon.

Unsur tersebut berhasil dibuat di Russia tahun lalu menggunakan bahan Californium yang disediakan peneliti AS. Setelah beberapa milidetik, unsur baru yang terbentuk pecah menjadi unsur 114, 112, lalu membelah menjadi setengahnya.

"Jika temuan ini terbukti benar, unsur yang belum diberi nama tersebut akan berada di bawah Radon pada tabel periodik unsur kimia," kata salah satu peneliti yang terlibat Ken Moody dari Laboratorium Nasional Lawrence Livermore di California. Pada penelitian tersebut, para ilmuwan juga berhasil membuat empat unsur baru lainnya.

Hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal Physical Review C ini merupakan usaha para peneliti untuk membuktikan secara cermat temuan sebelumnya. Pada tahun 1999, ilmuwan mengklaim telah menemukan unsur 118. Namun, keberhasilan tersebut gagal dibuktikan sampai tahun 2002, bisa karena data yang salah atau pemalsuan data.

Tapi, pada penelitian kali ini, Moddy mengatakan bahwa ketelitian diperketat sehingga tidak hanya satu peneliti yang memiliki data penting. Penelitian ini melibatkan tiga peneliti yang ikut dalam penelitian pada tahun 1999. 

Richard Casten, profesor fisika dari Universitas Yale yang menjadi salah satu editor jurnal ilmiah mengatakan penelitian terakhir cukup akurat karena isu ini sangat sensitif. Meski demikian, penemuan unsur baru tidak akan diputuskan sebelum dikonfirmasi peneliti lainnya, mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun.

Penemuan unsur baru tergolong sangat jarang dan sulit dilakukan. Unsur baru tidak akan mendapat nama sebelum diakui Asosiasi Kimia Internasional. Sampai sekarang, unsur buatan bernomor atom 113, 114, dan 116 juga belum diberi nama.












Sangkar Protein Untuk Melawan Penyakit


Perkembangan dunia medis dan pengobatan saat ini sangat pesat. Hal ini juga dikarenakan perkembangan berbagai ilmu terkait yang juga meningkat pesat. Baru-baru ini, ahli biokimia dari UCLA berhasil merancang protein terspesialisasi yang dapat mengatur diri mereka sendiri untuk membentuk suatu sangkar molekuler yang sangat kecil, ratusan kali lebih kecil dari ukuran sel normal. Kreasi struktur miniatur ini dapat menjadi suatu langkah besar dalam mengembangkan metode penghantaran obat dan bahkan desain vaksin artifisial.

Desain sangkar molekuler ini menggunakan pemodelan komputer dimana dua molekul protein yang berbeda dilihat kemungkinannya untuk dapat menyatu membentuk sangkar tiga dimensi yang sempurna. Pemodelan ini sekilas serupa dengan memasang potongan puzzle. Apabila dua molekul protein acak disatukan, maka kemungkinannya membentuk jaringan yang stabil akan sedikit dan akan terbentuk lebih banyak jaringan yang irreguler. Untuk menentukan geometrinya diperlukan pengetahuan mengenai sisi rigid dari protein agar dapat membentuk jaringan stabil.

Sangkar protein ini dapat didesain memiliki rongga sehingga dapat diisi dengan molekul obat. Sangkar ini diharapkan dapat dimanfaatkan pada teknologi penghantaran obat yang menuju target sel yang spesifik seperti sel tumor atau kanker. Sangkar ini juga dapat didesain agar memiliki pori-pori yang cukup agar senyawa obat dapat keluar saat mendekati sel target.

Fungsi lain sangkar protein yang tak kalah hebat adalah sebagai vaksin artifisial. Vaksin biasanya diperoleh dari partikel virus/virion yang telah dilemahkan (attenuated vaccine). Virion yang telah dilemahkan ini kemudian diinjeksikan ke dalam pembuluh darah sehingga tubuh dapat membentuk imunitas terhadap partikel virus tersebut. Meski efektif, kelemahan metode ini adalah sulitnya melemahkan virus karena tingkat bahayanya sehingga sangat berisiko untuk digunakan pada manusia. Untuk itu saat ini telah dicari solusi lainnya untuk melawan virus yaitu dengan menggunakan vaksin buatan/artifisial.

Vaksin artifisial merupakan vaksin yang bukan berasal dari partikel virus/virion tetapi berasal dari molekul lain dengan struktur yang serupa. Sangkar protein ini dapat dimanfaatkan sebagai vaksin artifisial dengan struktur yang menyerupai partikel virus yang asli. Sangkar protein ini dapat mengelabui sistem imunitas tubuh sehingga menganggapnya sebagai partikel virus yang sedang menyerang sel tubuh. Tentu metode ini tidak selalu berhasil, tetapi struktur sangkar protein yang kecil dan menyerupai struktur virus dapat menghasilkan respon imunitas yang bahkan dapat melebihi respon terhadap vaksin konvensional.

Untuk penggunaannya pada penghantaran obat, sangkar protein sebaiknya berasal dari protein manusia atau protein yang menyerupai struktur protein pada manusia. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penghantaran obat karena sistem imun tidak menganggapnya sebagai protein asing yang harus dihancurkan.

Desain molekul protein dengan struktur dan geometri yang diinginkan dapat terlebih dahulu menggunakan pemodelan komputer, yang berarti membutuhkan pengetahuan bioinformatika terutama mengenai sekuens asam amino dan folding protein. Realisasi metode ini membutuhkan penelitian lebih lanjut di bidang biologi struktural, bioinformatika, dan teknik biomedis. Tentu kita berharap metode ini segera terealisasikan agar berbagai permasalahan di bidang medis dapat teratasi, terutama permasalahan drug delivery dan vaksin.
http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/sangkar-protein-untuk-melawan-penyakit/